Senin, 23 Juni 2014

Sebuah Impian

Andai aku jadi presiden


        Setiap kepemimpinan memiliki program kerjanya masing – masing. Seandainya saya punya kesempatan untuk merancang program kerjaku sendiri, aku akan memulai dari yang paling kecil. Kenapa? Karena apabila diibaratkan, semuanya harus diawali dengan benih, barulah dari benih ini tumbuh menjadi tanaman, dan dari tanaman inilah akan menghasilkan buah yang manis rasanya. Keberhasilan memiliki akar yang pahit tapi manis buahnya. Itu yang akan aku lakukan ketika dipercaya untuk memimpin suatu Negara.   
     Hal yang akan menjadi titik fokus program kerjaku dalam memimpin suatu negara adalah pendidikan. Baik dalam pendidikan jasmani maupun rohani. Setiap warga negara wajib diikutsertakan dalam program pendidikan. Pendidikan jasmani akan diisi dengan kegiatan ajar mengajar, keterampilan, hingga pembentukan keribadian. Sedangkan pendidikan rohani akan dimulai dengan menanamkan rasa Iman terhadap Allah SWT. pendidikan tanpa didasari Iman akan percuma. Apapun kepercayaan yang dianut oleh setiap warga masyarakat, akan diberikan pendidikan rohani sesuai dengan kepercayaannya. Kesehatan yang terjamin bagi masyarakat juga tidak boleh dilewatkan. Kemudahan akses bagi rakyat miskin untuk berobat di Rumah Sakit ataupun Puskemas harus bisa ditanggulangi dengan baik. Pembagian kartu untuk berobat gratis bagi rakyat miskin harus disama ratakan di setiap daerah. 
    Preman, kenapa harus memberantas preman? Karena uang parkir yang seharusnya masuk ke pajak daerah, malah masuk ke kantong sendiri. Saya akan melakukan kerja sama dengan POLRI atau instansi lainnya yg berkaitan dgn keamanan dan kenyamanan rakyat. Untuk kemacetan, aku mempunyai program setiap rumah hanya mempunyai 1 mobil, dan untuk kendaraan umum segera di lakukan perbaikan, agar orang yg terbiasa menggunakan kendaraan pribadi beralih ke kendaraan umum. 
    Indonesia termasuk Negara yang mempunyai pertumbuhan penduduk yang tinggi, untuk mengatasi masalah itu. Saya akan membuat program 1 keluarga hanya terdiri dari, 1 ibu, 1 bapak, dan 2 anak atau biasa yg di sebut program KB. Bukan hanya pemerintah saja yang bertugas menyelesaikan masalah semua ini, tapi pemerintah pasti sangat membutuhkan bantuan dari warga negaranya sendiri, untuk itu marilah kita bangun negeri ini supaya lebih maju dari sebelumnya . Sekian essay dari saya, Terima kasih….

Minggu, 22 Juni 2014

IDENTIFIKASI IKAN

LAPORAN PRAKTIKUM IKHTIOLOGI

IDENTIFIKASI  IKAN



 



Disusun oleh:

Kelompok 8
Dede Kiki Baehaki                         H1K013032
Silma Anis Robaya                        H1K013034
Nurkusuma Amanati C.                H1K013046
Rifki Krisna Wibowo                      H1K013048




JURUSAN PERIKANAN DAN KELAUTAN
FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO
2014



I.                  Pendahuluan

1.1              Latar Belakang

Pengetahuan tentang klasifikasi dan taksonomi diperlukan adanya identifikasi dari berbagai parameter morfologi dari bentuk tubuh ikan. Melihat morfologi ikan kita dapat mengelompokkan ikan atau hewan air. Sistem atau cara pengelompokan ini dikenal dengan istilah sistematika atau taksonomi.
Sistematika atau taksonomi ada 3 pekerjaan yang biasa dilakukan, yaitu identifikasi, klasifikasi, dan pengamatan evolusi. Identifikasi merupakan pengenalan dan deskripsi yang teliti dan tepat terhadap suatu jenis atau spesies yang selanjutnya diberi nama ilmiahnya, sehingga diakui oleh para ahli diseluruh dunia. Klasifikasi adalah suatu kegiatan pembentukan kelompok-kelompok makhluk hidup dengan cara memberi keseragaman ciri atau sifat di dalam keanekaragaman ciri yang ada pada makhluk hidup tersebut. Oleh karena itu, dengan morfologi tubuh makhluk hidup yang berbeda satu sama lainnya, kita memerlukan pengklasifikasian agar kita lebih mudah memahami dan mempelajari keanekaragaman makhluk hidup tersebut.
1.2       Tujuan Praktikum
            Mahasiswa dapat mengidentifikasi suatu spesies ikan tertentu dan memberikan klasifikasinya.


II.       Tinjauan Pustaka
Identifikasi merupakan kegiatan untuk mencari dan mengenal ciri-ciri yang beraneka ragam dari individu-individu. Kemudian mencari perbedaan-perbedaan yang mantap sifatnya diantara individu-individu yang nampaknya sama. Identifikasi Ikan mungkin menjadi cukup sulit dilakukan oleh orang kebanyakan. Saat identifikasi hanya mengandalkan pola warna (colour pattern) hal ini tidak dapat dijadikan sebagai acuan, mengingat warna dapat saja berubah berdasarkan atas umur individu, maupun kondisi phisiologis dari ikan tersebut.  Karakter penting untuk identifikasi ikan juga meliputi jumlah dari spine,dan rays pada sirip yang berbeda, jumlah sisik sepanjang linea lateralis, bentuk kepala, bentuk sirip, dan lain sebagainya (Taufik, 2011).
Identifikasi ikan didasarkan atas morfometrik dan meristik yang dilakukan sesuai petunjuk identifikasi. Langkah-langkah penggunaan kunci identifikasi yaitu, pada setiap nomor terdapat lebih dari dua alternatif atau dari dua pernyataan yang berbeda. Pengidentifikasi diharuskan memilih salah satu alternatif yang sesuai dengan ciri spesies ikan. Jika alternatif pertama tidak sesuai maka diharuskan memilih pada alternatif yang lainnya pada nomor terpilih berikutnya terdapat 2 alternatif. Seperti apa yang telah dikerjakan pada nomor sebelumnya, pada nomor ini pun kita harus memilih alternatif yang sesuai dengan ciri spesies ikan yang sedang diidentifikasi. Identifikasi dimulai dari kunci untuk menetapkan subordo dan seterusnya sampai pada genus dan spesies. (Saanin, 1984).
Identifikasi atau determinasi pada umumnya dilakukan dengan urutan sebagai berikut : (1) Penggunaan kunci pendahuluan untuk mencari sub-kelas, ordo dan familia; (2) Penggunaan kunci untuk mencari genus dan species, apabila dapat memperoleh monografi atau publikasi fauna yang mutakhir; (3) Pencocokan atau penyesuaian dengan katalog dan bibliografi (sumber literatur) lain yang diterbitkan paling mutakhir; (4) Pencocokan dengan deskripsi yang asli; dan (5) Pembandingan dengan tipe specimen yang ada (Taufik, 2011).
Pekerjaan mencari dan mengenal ciri-ciri taksonomi individu yang beraneka ragam dan memasukannya dalam suatu takson merupakan cara untuk mengidentifikasi suatu spesies. Identifikasi ini ditinjau dari segi ilmiah, sebab seluruh pekerjaan berikutnya sangat tergantung dari hasil identifikasi yang benar dari suatu spesies yang sedang diteliti. Dalam melakukan identifikasi ikan, buku kunci identifikasi ikan mutlak diperlukan.Agar mudah dalammenggunakan buku kunci identifikasi, terlebih dahulu harus memahami istilah-istilah yang biasa digunakan dalam identifikasi. Identifikasi ikan didasarkan atas morfometrik dan meristik yang dilakukan sesuai dengan petunjuk identifikasi (Rifai, 1983).
Pengidentifikasian ikan, diperlukan beberapa karakteristik yang perlu diamati. Antara lain yaitu, jumlah sirip, panjang sirip, tinggi badan, lebar badan, bentuk sisik, bentuk mulut dan ekor, serta masih banyak lagi karakteristik yang dapat diamati untuk pengidentifikasian ikan. Pengetahuan mengenai bentuk dan struktur bagian-bagian tubuh ikan akan membantu seseorang dalam mendeterminasinya, sehingga diperoleh klasifikasi ikan secara lebih cepat dan mudah (Rifai, 1983).
Deskripsi terhadap setiap jenis yang ditemukan dilakukan berdasarkan metoda konvensional. Pengukuran menggunakan kaliper digital meliputi panjang standar (SL), panjang total (TL), panjang sebelum sirip punggung, panjang sebelum sirip perut, panjang sebelum sirip dubur, dan sebagainya (Haryono, 2009).
 Data meristik yang dihitung meliputi jumlah sisik pada bagian tubuh tertentu dan jumlah jari-jari sirip, diantaranya jumlah sisik pada gurat sisi, jumlah sisik sebelum sirip punggung, jumlah sisik melintang badan, jumlah sisik pada pangkal ekor; jumlah jari-jari pada sirip punggung, sirip dubur, sirip dada dan yang lainnya (Haryono, 2009).

III.             Materi dan Metode
3.1       Materi Praktikum
3.1.1    Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu alat bedah, baki paraffin, buku kunci identifikasi, jarum penusuk, kamera, dan pensil.
3.1.2    Bahan
Bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu ikan Mas, ikan Patin, ikan Nila, ikan Baceman, ikan Lele, ikan Tongkol, ikan Kakap, ikan Layur, ikan Bandeng, dan ikan Belanak.

3.2       Cara Kerja
Ikan diletakkan di baki paraffin. Bagian sirip atas, sirip bawah, dan sirip ekor ditusuk dengan jarum penusuk, diusahakan sirip tidak sampai robek. Ikan dipotret lalu di gambar pada buku gambar. Kemudian dicocokkan dengan buku identifikasi.
  

IV.           Hasil dan Pembahasan
4.1.      Hasil
1.         Ikan Lele

Kingdom         :  Animalia
Filum               :  Chordata
Kelas               :  Pisces
Ordo                :  Ostariophysi
Family             :  Claridae
Genus              :  Clarias
Spesies            :  Clarias batrabatrachus


2.         Ikan Bandeng

Kingdom         :  Animalia
Filum               :  Chordata
Kelas               :  Pisces
Ordo                :  Malacopterigii
Family             :  Chanidae
Genus              :  Chanos
Spesies            :  Chanos chanos

3.         Ikan Nilem

Kingdom         :  Animalia
Filum               :  Chordata
Kelas               :  Pisces
Ordo                :  Ostariophysi
Family             :  Cyprinidae
Genus              :  Osteochilus
Spesies            :  Osteocilus hasselti




4.         Ikan Tongkol

Kingdom         :  Animalia
Filum               :  Chordata
Kelas               :  Pisces
Ordo                :  Percomorphi
Family             :  Scomberidae
Genus              :  Euthynnus
Spesies            :  Euthynnus sp.


5.         Ikan Mas

Kingdom         :  Animalia
Filum               :  Chordata
Kelas               :  Pisces
Ordo                :  Ostariophysi
Family             :  Cyprinidae
Genus              :  Cyprinus
Spesies            :  Cyprinus carpio

6.         Ikan Patin

Kingdom         :  Animalia
Filum               :  Chordata
Kelas               :  Pisces
Ordo                :  Ostariophysi
Family             :  Pangasidae
Genus              :  Pangasius
Spesies            :  Pangasius sp.

7.         Ikan Kembung

Kingdom         :  Animalia
Filum               :  Chordata
Kelas               :  Pisces
Ordo                :  Percomorphi
Family             :  Scomberidae
Genus              :  Rastrelliger
Spesies            :  Rastrelliger sp.

8.         Ikan Kurusi

Kingdom         :  Animalia
Filum               :  Chordata
Kelas               :  Pisces
Ordo                :  Malacopterigii
Family             :  Nemipterydae
Genus              :  Nemiptorus

Spesies            :  Nemiptorus  nemapthorus


4.2.      Pembahasan
1. Ikan Lele
Kingdom         :  Animalia
Filum               :  Chordata
Kelas               :  Pisces
Ordo                :  Ostariophysi
Family             :  Claridae
Genus              :  Clarias
Spesies            :  Clarias batrachus
Kunci Identifikasi :
1.A.     Rangka terdiri dari tulang benar, bertutup insang. Subklassis Teleostei
2.D.     Bersisik atau tidak, bersungut dikelilingi mulut, atau tidak bersungut, satu jari-jari yang mengeras atau empat jari-jari yang mengeras pada sirip punggung ordo Ostariophysi.
7.B.     Sirip punggung berjari-jari banyak, sungut 4 pasang Famili Claridae.
18.A.   Tidak bersirip lemak, sirip punggung, hamper mencapai atau bersambungan dengan sirip ekor Genus Clarias.
33.       Clarias batrachus
Ikan-ikan marga Clarias dikenali dari tubuhnya yang licin memanjang tak bersisik, dengan sirip punggung dan sirip anus yang juga panjang, yang kadang-kadang menyatu dengan sirip ekor, menjadikannya nampak seperti sidat yang pendek. Kepalanya keras menulang di bagian atas, dengan mata yang kecil dan mulut lebar yang terletak di ujung moncong, dilengkapi dengan empat pasang sungut peraba (barbels) yang amat berguna untuk bergerak di air yang gelap. Lele juga memiliki alat pernapasan tambahan berupa modifikasi dari busur insangnya. Terdapat sepasang patil, yakni duri tulang yang tajam, pada sirip-sirip dadanya. Ada yang mengatakan,bahwa patil ini tidak hanya tajam tapi juga beracun dan mengakibatkan panas tinggi jika orang tak sengaja terkena patil tersebut ( Kotelat, 1993).


2. Ikan Bandeng
Kingdom         :  Animalia
Filum               :  Chordata
Kelas               :  Pisces
Ordo                :  Malacopterigii
Family             :  Chanidae
Genus              :  Chanos
Spesies            :  Chanos chanos
Kunci Identifikasi :
1.A.     Rangka terdiri dari tulang benar, bertutup insang. Subklassis Teleostei
2.B.     Bersisik, tidak bersungut, tidak berjari-jari, keras pada sirip punggung. Ordo Malacopterygii
5.A.     Sirip dubur jauh dibelakang sirip punggung. Family Chanidae
13.A.   Sirip ekor panjang dan bercagak, keeping sebelah keatas lebih panjang. Genus Chanos
26.       Spesies Chanos chanos
Ikan bandeng memiliki ciri-ciri sebagai berikut, tubuh berbentuk torpedo, seluruh permukaan tubuhnya tertutup oleh sisik yang bertipe lingkaran yang berwarna keperakan, pada bagian tengah tubuh terdapat garis memanjang dari bagian penutup insang hingga ke ekor. Sirip dada dan sirip perut dilengkapi dengan sisik tambahan yang besar, sirip anus menghadap kebelakang. Selaput bening menutupi mata, mulutnya kecil dan tidak bergigi, terletak pada bagian depan kepala dan simetris. Ikan bandeng memiliki dua jenis kelamin yaitu jantan dan betina, bandeng jantan dapat diiketahui dari lubang ansunya yang hanya dua buah dan ukuran badan agak kecil sedangkanbandeng betina memiliki lubang anus tiga buah dan ukuran badan lebih besar dari ikan bandeng jantan (Novianto,2012)
3. Ikan Nilem
Kingdom         :  Animalia
Filum               :  Chordata
Kelas               :  Pisces
Ordo                :  Ostariophysi
Family             :  Cyprinidae
Genus              :  Osteochilus
Spesies            :  Osteocilus hasselti


Kunci Identifikasi :
1A.      Rangkaian terdiri dari dari tulang besar, bertutup insang (subclasis Teleostei).
2.D.     Bersisik atau tidak, bersungut dikelilingi mulut, atau tidak bersungut, satu jari-jari yang mengeras atau empat jari-jari mengeras, pada sirip punggung. Ordo Ostariophysi
7.C..    Duri tunggal atau berbelah mungkin ada di muka atau dibawah mata, pinggir rongga mata bebas atau tertutup oleh kulit, mulut agak ke bawah, tidak pernah lebih dari 4 helai sungut. Familia Cyprinidae
19.A.   Sirip punggung dengan 10-18 jari jari lemah bercabang. Genus Osteochilus
35.       Species Osteochilus hasselti.
Ikan nilem atau Silver Shark minnow  Familia Cyprinidae, Genus Osteochilus, species Osteochilus hasselti mempunyai ciri morfologi  antara lain bentuk tubuh hampir serupa dengan ikan mas. Bedanya, kepala ikan nilem relatif lebih kecil. Pada sudut-sudut mulutnya, terdapat dua pasang sungut peraba. Warna tubuhnya hijau abu-abu. Sirip punggung memiliki 3 jari-jari keras dan 12-18 jari-jari lunak. Sirip ekor berbentuk cagak dan simetris. Sirip dubur disokong oleh 3 jari-jari keras dan 5 jari-jari lunak. Sirip perut disokong oleh 1 jari-jari keras dan 8 jari-jari lunak. Sirip dada terdiri dari 1 jari-jari keras dan 13-15 jari-jari lunak. Jumlah sisik pada gurat sisi ada 33-36 keping. Dekat sudut rahang atas ada 2 pasang sungut peraba.Ikan ini terdapat di Jawa, Sumatera dan Kalimantan, Malaysia, dan Thailand. Pada umumnya, ikan nilem dapat dipelihara pada daerah dengan ketinggian sekitar 150-800 m dpl (Soesono, 1968).
4. Ikan Tongkol
Kingdom         :  Animalia
Filum               :  Chordata
Kelas               :  Pisces
Ordo                :  Percomorphi
Family             :  Scomberidae
Genus              :  Euthynnus
Spesies            :  Euthynnus sp.

Kunci Identifikasi :
1A.      Rangkaian terdiri dari dari tulang besar, bertutup insang (subclasis Teleostei).
4.A.     Ordo Percomorphi badan berbentuk serutu V 1 5 jari-jari lemah sirip ekor bercabang pada pangkalnya, sirip kecil dibelakang sirip punggung dan sirip dubur ada, Famili Scomberidae
10.A.   Badan tidak bersisik, terkecuali lapisan daerah sirip dada. Genus Euthynnus sp.
20.       Spesies Euthynnus sp.
Ikan tongkol termasuk dalam golongan ikan pelagis, perenang cepat, mempunyai kadar Lemak yang rendah, serta mempunyai komposisi daging yang terdiri daging merah dan putih. Ikan tongkol masih dalam keluarga Scombridae, bentuk tubuh seperti cerucut, dengan kulit licin dan sirip dada melengkung. Ikan tongkol (Euthynnus affinis) mempunyai ciri-ciri bentuk tubuh seperti cerutu, dengan kulitnya yang licin. Sirip dada melengkung, ujungnya tirus dan pangkalnya lebar.ekor bercagak dua dengan kedua ujungnya yang panjang.sirip punggung, dubur,perut, dan dada pada pangkalnya mempunyai lekukan pada tubuh, sehingga sirip ini dapatdilipat masuk kedalam lekukan tersebut, sehingga dapat memperkecil daya gesekan dengan air pada waktu ikan tersebut berenang cepat. Di belakang sirip punggung dan dubur terdapat sirip-sirip tambahan yang kecil-kecil (Djuhanda, 1981).
5. Ikan Mas
Kingdom         :  Animalia
Filum               :  Chordata
Kelas               :  Pisces
Ordo                :  Ostariophysi
Family             :  Cyprinidae
Genus              :  Cyprinus
Spesies            :  Cyprinus carpio
Kunci Identifikasi :
1.A.     Rangka terdiri dari tulang benar, bertutup insang
2.D.     Bersisik atau tidak, bersungut dikelilingi mulut, atau tidak bersungut, satu jari-jari yang mengeras atau empat jari-jari mengeras, pada sirip punggung. Ordo Ostariophysi
7.C.     Duri tunggal atau berbelah mungkin ada dimuka atau dibawah mata, pinggir rongga mata bebas, atau tertutup oleh kulit, mulut agak kebawah, tidak pernah lebih dari 4 helai sungut, Familia Cyprinidae
19.B.   4 sungut, 3 baris gigi kerongkongan yang berbentuk geraham. Genus Ctprinus
36.       Spesies Cyprinus Carpio
Bentuk tubuh ikan mas agak memanjang dan memipih tegak (comprossed). Mulutnya terletak di bagian tengah ujung kepala (terminal) dan dapat disembulkan (protaktil). Di bagian anterior mulut terdapat dua pasang sungut. Di ujung dalam mulut terdapat gigi kerongkongan (pharyngeal teeth) yang terbentuk atas tiga baris gigi geraham. Secara umum hampir seluruh tubuh ikan mas ditutupi sisik kecuali pada beberapa varietas yang hanya memiliki sedikit sisik. sisik ikan mas berukuran besar dan digolongkan ke dalam sisik tipe sikloid (lingkaran). Sirip punggungnya (dorsal) memanjang dengan bagian belakang berjarikeras dan di bagian akhir (sirip ketiga dan keempat) bergerigi. Letak sirip punggung berseberangan dengan permukaan sisip perut (ventral). Sirip duburnya (anal) mempunyai ciri seperti sirip punggung, yaitu berjari keras dan bagian akhirnya bergerigi. garis rusuknya (linea lateralis atau gurat sisi) tergolong lengkap, berada di pertengahan tubuh dengan bentuk melintang dari tutup insang sampai ke ujung belakang pangkal ekor (Riki, 2010).
6. Ikan Patin
Kingdom         :  Animalia
Filum               :  Chordata
Kelas               :  Pisces
Ordo                :  Ostariophysi
Family             :  Pangasidae
Genus              :  Pangasius
Spesies            :  Pangasius sp.
Kunci Identifikasi :
1.A.     Rangka terdiri dari tulang benar, bertutup insang subclassis Teleostei
2.D.     Bersisik atau tidak, bersungut dikelilingi mulut, atau tidak bersungut, satu jari-jari yang mengeras atau empat jari-jari mengeras, pada sirip punggung. Ordo Ostariophysi
7.A.     Lubang mulut kecil, berpinggiran bola mata yang bebas, sirip punggung tambahan sangat kecil, bersungut atau tidak bersungut pada hidung. Family Pangasidae
17.A.   Lubang hidung dekat ke yang di depan dan di garis antara di depan dan mata mata sebagian di bawah garis, mendatar melewati sudut mulut. Genus Pangasius
Patin merupakan salah satu jenis ikan dari kelompok lele-lelean. Panjang patin dewasa mencapai 120 cm. Ukuran tubuh seperti ini merupakan ukuran tubuh yang tergolong besar bagi ikan jenis lele-lelean. Bentuk tubuhnya memanjang dengan warna dominan putih berkilauan seperti perak dan dibagian pungungnya berwarna kebiruan. Kilau warna keperkan tubuhnya sangat cemerlang ketika masih kecil, warna keperakan ini akan semakin memudar setelah patin semakin besar. Patin tidak memiliki sisik atau bertubuh licin dan bentuk kepalanya relatif kecil. Mulutnya terletak di ujung kepala sebelah bawah. Di sudut mulutnya terdapat dua pasang kumis yang berfungsi sebagai alat pencari pakan dan alat peraba saat berenang. Di bagian punggungnya terdapat sirip dengan sebuah jari-jari keras yang dapat berubah menjadi patil. jari-jari lunaknya berjumlah 6-7 buah. bentuk sirip ekornya simetris bercagak. Di sirip dada terdapat 12-13 jari jari lunak dan satu buah jari-jari keras yang berfungsi sebagai patil. Sirip duburnya panjang, terdiri dari 30-33 jari-jari lunak. Sementara itu, di sirip perut terdapat 6 jari-jari lunak (Weeber, 1913).




7. Ikan Kembung
Kingdom         :  Animalia
Filum               :  Chordata
Kelas               :  Pisces
Ordo                :  Percomorphi
Family             :  Scomberidae
Genus              :  Rastrelliger
Spesies            :  Rastrelliger sp.

Kunci Identifikasi :
1.A.     Rangka terdiri dari tulang benar, bertutup insang subclassis Teleosteiul
2.A.     Sirip punggung dan dubur tidak panjang. Ordo Percomorphi
4.A.     Badan berbentuk serutu V I 5, jari-jari lemah sirip ekor bercabang pada pangkalnya, sirip kecil bercabang pada pangkalnya, sirip kecil dibelakang, sirip punggung dan sirip dubur ada. Familia Scomberidae.
10.B.   Tulang mata bajak dan langit-langit tidak bergigi, sirip dubur tidak berjari jari keras, Tulang saringan insang kelihatan jika mulut terbuka. Genus Rastrelliger
24. Rastlelliger sp.
Ikan ini memiliki bentuk tubuh seperti torpedo dengan panjang tubuh serta hidup di sekitar dasar perairan dan permukaan perairan laut, tergolong ikan pelagis yang mengkehendaki perairan bersalinitas tinggi, suka hidup secara bergerombol baik diperairan pantai maupun dilepas pantai. Kebiasaan makanannya adalah memakan plankton besar atau kasar, copepoda dan crustacean. Ciri lain dari morfologi ikan ikan Kembung (Rastrelliger sp.) ini adalah memiliki sirip ekor bercagak dua dan lekukkan dari cagak tersebut dimulai dekat pangkalnya. Pangkal sirip ekor bentuknya bulat kecil. Jari-jari lunak dari sirip ekor bercabang pada pangkalnya. Di belakang sirip punggung dan dubur, terdapat sirip-sirp tambahan yang kecil. Warna pada tubuh ikan mempunyai banyak fungsi, yaitu untuk persembunyian, penyamaran dan pemberitahuan. Jenis warna persembunyian meliputi pemiripan warna secara umum, pemiripan warna secara berubah, pemudaran warna, pewarnaan terpecah dan pewarnaan terpecah koinsiden (Gerald, 2003).


8. Ikan Kurisi
Kingdom         :  Animalia
Filum               :  Chordata
Kelas               :  Pisces
Ordo                :  Malacopterigii
Family             :  Nemipterydae
Genus              :  Nemiptorus
Spesies            :  Nemiptorus  nemapthorus

Kunci Identifikasi :
1.A.     Rangka terdiri dari tulang keras, bertutup insang. Subclassis Teleeostei
2.B.     Bersisik, tidak bersungut, tidak berjari-jari keras pada sirip punggung. Ordo
Malacopterygii
5.B.     Kepala bersisik, perut tipis, bergigi kembar Familia Nepterydae
14.A.   Rahang tulang mata bajak, langit lidah bergigi. Genus Nemiptorus
Ikan kurisi mempunyai cirri-ciri umum antara lain sirip dada sangat panjang yaitu 1,0-1,3 kali panjang kepala dan hampir mencapai sirip dubur, sirip perut cukup panjang dan hampir mencapai anus. Sirip ekor menyerupai  garpu  dengan  bagian  cuping  sirip  ekor  lebih  panjang  dari  bagian bawah  dan  membentuk  filamen  yang  cukup  panjang.  Terdapat  4-5  gigi  taring kecil pada bagian anterior rahang atas. Warna ikan pada bagian atas merah muda dan  keperakan  dibawahnya,   bagian  atas  kepala  di  belakang  mata  berwarna keemasan, serta mempunyai 11-12 garis berwarna kuning di sepanjang tubuh yang dimulai dari belakang kepala sampai dasar sirip ekor. Penyebaran ikan ini cukup luas yaitu sampai ke daerah Samudera India dan Pasifik Selatan (Pjauhar2012).


V.                Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum identifikasi ikan sebagai berikut :
1.      Ikan Lele memiliki ciri-ciri tubuh yang licin memanjang tak bersisik, dengan sirip punggung dan sirip anus yang juga panjang, yang kadang-kadang menyatu dengan sirip ekor, menjadikannya nampak seperti sidat. Klasifikasinya adalah sebagai berikut kingdom Animalia, filum Chordata, kelas Pisces, ordo Ostariophysi, family Claridae, genus Clarias, spesies Clarias batrachus
2.      Ikan Bandeng memiliki tubuh yang berbentuk memanjang, padat, pipih, dan oval. Klasifikasinya adalah sebagai berikut kingdom Animalia, phylum Chordata, class Pisces, subclasis Teleostei, ordo Malacopterygii, familia Chanidae, genus Chanos, dan species Chanos chanos.
3.      Ikan Nilem mempunyai ciri morfologi  antara lain bentuk tubuh hampir serupa dengan ikan mas. Bedanya, kepala ikan nilem relatif lebih kecil. Warna tubuhnya hijau abu-abu. Klasifikasinya adalah sebagai berikut kingdom Animalia, phylum Chordata, class Pisces, subclasis Teleostei, ordo Ostariophusi, familia Cyprinidae, genus Osteochilus, dan species Osteochilus hasselti.
4.      Ikan Tongkol mempunyai bentuk tubuh pipih tegak, tipe letak mulut terminal (ujung), tipe sirip ekor menggarpu, bentuk garis sisi (lateral line) lateral. Klasifikasinya adalah sebagai berikut kingdom Animalia, phylum Chordata, class Pisces, subclasis Teleostei, ordo Percomorphi, familia Scamberidae, genus Euthynnus dan species Euthynnus sp.
5.      Ikan Mas mempunyai tubuh yang memanjang dan memipih tegak (compressed). Mulutnya terletak di bagian tengah ujung kepala (terminal) dan dapat disembulkan (protaktil). Klasifikasinya sebagai berikut kingdom Animalia, phylum Chordata, class pisces, ordo Ostariophysi, family Cyprinidae, genus Cyprinus, spesies Cyprinus carpio.
6.      Ikan Patin tidak memiliki sisik atau bertubuh licin dan bentuk kepalanya relatif kecil. Mulutnya terletak di ujung kepala sebelah bawah. Klasifikasinya sebagai berikut kingdom Animalia, phylum Chordata, class Pisces, Ordo Ostariophysi, family Pangasidae, genus Pangasius, spesies Pangasius sp.
7.      Ikan Kembung memiliki sirip ekor bercagak dua dan lekukkan dari cagak tersebut dimulai dekat pangkalnya. Pangkal sirip ekor bentuknya bulat kecil. Klasifikasinya sebagai berikut kingdom Animalia, phylum Chordata, class Pisces, ordo Percomorphi, family Scomberidae, genus Ratrelliger, spesies Rastrelliger sp.
8.      Ikan Kurusi mempunyai cirri-ciri umum antara lain sirip dada sangat panjang yaitu 1,0-1,3 kali panjang kepala dan hampir mencapai sirip dubur, sirip perut cukup panjang dan hampir mencapai anus. Klasifikasi sebagai berikut kingdom Animalia, phylum Chordata, class Pisces, ordo Malacopterygii, family Nemipterydae, genus Nemiptorus, spesies Nemiptorus nemopthorus.


Daftar Pustaka
Gerald. Roger Steene. Paul Humman. Ned Deloach. 2003. Rastrelliger
Fish Identificatiin. Perth:New world Publication, Inc.
Haryono. 2009. Buku Panduan Lapangan: Ikan Perairan Lahan Gambut. Penerbit LIPI
Press. Jakarta.
Kotelat,1993. Klasifikasi Ikan Lele. http:// kuliah-ikan.blogspot.com. Diakses pada tanggal
20 Mei 2014.
Novianto, Bagus Rizki. 2012. Mengenal Ikan Bandeng. http://skp.unair.ac.id. Diakses
tanggal 20 Mei 2014.
Pjauhar. 2012. Morfologi ikan kurisi. http://pjauhar.blog.com. Diakses tanggal 20 Mei
2014.
Rifai, Sjamsudin Adang, dkk. 1983. Biologi Perikanan 2. Jakarta; Direktorat Pendidikan
Menengah Kejuruan.
Riki. 2010. Laporan Pisces. http://rykibio046.org. Diakses tanggal 20 Mei 2014.
Saanin, 1984. Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan. Binacipta Bogor, Bogor.
Soesono, R, dkk. 1968. Diktat Asistensi Preparat Identifikasi Ikan Nilem. UGM : Yogyakarta
Yogyakarta
Taufik, 2011. Teknik Identifikasi spesies Ikan. http://www.bpppbanyuwangi.com. Diakses
tanggal 20 Mei 2014.
Weeber,1913. Klasifikasi Ikan Patin. http:// elfianpermana.wordpress.com.diakses pada
tanggal 20 Mei 2014.