LAPORAN PRAKTIKUM IKHTIOLOGI
IDENTIFIKASI IKAN
Disusun
oleh:
Kelompok
8
Dede
Kiki Baehaki H1K013032
Silma
Anis Robaya H1K013034
Nurkusuma
Amanati C. H1K013046
Rifki
Krisna Wibowo H1K013048
JURUSAN PERIKANAN DAN KELAUTAN
FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO
2014
I.
Pendahuluan
1.1
Latar
Belakang
Pengetahuan tentang klasifikasi dan
taksonomi diperlukan adanya identifikasi dari berbagai parameter morfologi dari bentuk tubuh ikan. Melihat morfologi ikan kita dapat mengelompokkan ikan atau hewan air. Sistem atau cara pengelompokan ini
dikenal dengan istilah sistematika atau taksonomi.
Sistematika atau taksonomi ada 3 pekerjaan yang biasa dilakukan,
yaitu identifikasi, klasifikasi, dan pengamatan evolusi. Identifikasi merupakan
pengenalan dan deskripsi yang teliti dan tepat terhadap suatu jenis atau spesies
yang selanjutnya diberi nama ilmiahnya, sehingga diakui oleh para ahli
diseluruh dunia. Klasifikasi adalah suatu kegiatan pembentukan
kelompok-kelompok makhluk hidup dengan cara memberi keseragaman ciri atau sifat
di dalam keanekaragaman ciri yang ada pada makhluk hidup tersebut. Oleh karena
itu, dengan morfologi tubuh makhluk hidup yang berbeda satu sama lainnya, kita
memerlukan pengklasifikasian agar kita lebih mudah memahami dan mempelajari
keanekaragaman makhluk hidup tersebut.
1.2 Tujuan
Praktikum
Mahasiswa dapat mengidentifikasi suatu spesies ikan
tertentu dan memberikan klasifikasinya.
II.
Tinjauan
Pustaka
Identifikasi merupakan kegiatan untuk mencari dan mengenal
ciri-ciri yang beraneka ragam dari individu-individu. Kemudian mencari
perbedaan-perbedaan yang mantap sifatnya diantara individu-individu yang
nampaknya sama. Identifikasi Ikan mungkin menjadi cukup sulit dilakukan oleh
orang kebanyakan. Saat identifikasi hanya mengandalkan pola warna (colour
pattern) hal ini tidak dapat dijadikan sebagai acuan, mengingat warna dapat
saja berubah berdasarkan atas umur individu, maupun kondisi phisiologis dari
ikan tersebut. Karakter penting untuk
identifikasi ikan juga meliputi jumlah dari spine,dan rays pada sirip yang
berbeda, jumlah sisik sepanjang linea lateralis, bentuk kepala, bentuk sirip,
dan lain sebagainya (Taufik, 2011).
Identifikasi
ikan didasarkan atas morfometrik dan meristik yang dilakukan sesuai petunjuk
identifikasi. Langkah-langkah penggunaan kunci identifikasi yaitu, pada setiap
nomor terdapat lebih dari dua alternatif atau dari dua pernyataan yang berbeda.
Pengidentifikasi
diharuskan memilih salah satu alternatif yang sesuai dengan ciri spesies ikan.
Jika alternatif pertama tidak sesuai maka diharuskan memilih pada alternatif
yang lainnya pada nomor terpilih berikutnya terdapat 2 alternatif. Seperti apa
yang telah dikerjakan pada nomor sebelumnya, pada nomor ini pun kita harus memilih alternatif
yang sesuai dengan ciri spesies ikan yang sedang diidentifikasi. Identifikasi
dimulai dari kunci untuk menetapkan subordo dan seterusnya sampai pada genus
dan spesies. (Saanin, 1984).
Identifikasi atau determinasi pada umumnya dilakukan dengan urutan
sebagai berikut : (1) Penggunaan kunci pendahuluan untuk mencari sub-kelas,
ordo dan familia; (2) Penggunaan kunci untuk mencari genus dan species, apabila
dapat memperoleh monografi atau publikasi fauna yang mutakhir; (3) Pencocokan
atau penyesuaian dengan katalog dan bibliografi (sumber literatur) lain yang
diterbitkan paling mutakhir; (4) Pencocokan dengan deskripsi yang asli; dan (5)
Pembandingan dengan tipe specimen yang ada (Taufik, 2011).
Pekerjaan mencari dan mengenal ciri-ciri taksonomi individu
yang beraneka ragam dan memasukannya dalam suatu takson merupakan cara untuk
mengidentifikasi suatu spesies. Identifikasi ini ditinjau dari segi ilmiah,
sebab seluruh pekerjaan berikutnya sangat tergantung dari hasil identifikasi
yang benar dari suatu spesies yang sedang diteliti. Dalam melakukan
identifikasi ikan, buku kunci identifikasi ikan mutlak diperlukan.Agar mudah
dalammenggunakan buku kunci identifikasi, terlebih dahulu harus memahami
istilah-istilah yang biasa digunakan dalam identifikasi. Identifikasi ikan
didasarkan atas morfometrik dan meristik yang dilakukan sesuai dengan petunjuk
identifikasi (Rifai, 1983).
Pengidentifikasian ikan, diperlukan beberapa karakteristik yang
perlu diamati. Antara lain yaitu,
jumlah sirip, panjang sirip, tinggi badan, lebar badan, bentuk sisik, bentuk
mulut dan ekor, serta masih banyak lagi karakteristik yang dapat diamati untuk
pengidentifikasian ikan. Pengetahuan mengenai bentuk dan struktur bagian-bagian
tubuh ikan akan membantu seseorang dalam mendeterminasinya, sehingga diperoleh
klasifikasi ikan secara lebih cepat dan mudah (Rifai, 1983).
Deskripsi terhadap setiap jenis yang ditemukan dilakukan
berdasarkan metoda konvensional. Pengukuran menggunakan kaliper digital
meliputi panjang standar (SL), panjang total (TL), panjang sebelum sirip
punggung, panjang sebelum sirip perut, panjang sebelum sirip dubur, dan
sebagainya (Haryono, 2009).
Data meristik yang dihitung
meliputi jumlah sisik pada bagian tubuh tertentu dan jumlah jari-jari sirip,
diantaranya jumlah sisik pada gurat sisi, jumlah sisik sebelum sirip punggung,
jumlah sisik melintang badan, jumlah sisik pada pangkal ekor; jumlah jari-jari
pada sirip punggung, sirip dubur, sirip dada dan yang lainnya (Haryono, 2009).
III.
Materi dan Metode
3.1 Materi
Praktikum
3.1.1 Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu
alat bedah, baki paraffin, buku kunci identifikasi, jarum penusuk, kamera, dan
pensil.
3.1.2 Bahan
Bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu
ikan Mas, ikan Patin, ikan Nila, ikan Baceman, ikan Lele, ikan Tongkol, ikan
Kakap, ikan Layur, ikan Bandeng, dan ikan Belanak.
3.2 Cara
Kerja
Ikan diletakkan di baki paraffin. Bagian sirip
atas, sirip bawah, dan sirip ekor ditusuk dengan jarum penusuk, diusahakan
sirip tidak sampai robek. Ikan dipotret lalu di gambar pada buku gambar. Kemudian
dicocokkan dengan buku identifikasi.
IV.
Hasil dan Pembahasan
4.1. Hasil
1. Ikan Lele
Kingdom :
Animalia
Filum : Chordata
Kelas :
Pisces
Ordo : Ostariophysi
Family :
Claridae
Genus :
Clarias
Spesies :
Clarias batrabatrachus
2. Ikan Bandeng
Kingdom :
Animalia
Filum : Chordata
Kelas :
Pisces
Ordo : Malacopterigii
Family :
Chanidae
Genus :
Chanos
Spesies :
Chanos chanos
3. Ikan Nilem
Kingdom :
Animalia
Filum : Chordata
Kelas :
Pisces
Ordo : Ostariophysi
Family :
Cyprinidae
Genus :
Osteochilus
Spesies :
Osteocilus hasselti
4. Ikan Tongkol
Kingdom :
Animalia
Filum : Chordata
Kelas :
Pisces
Ordo : Percomorphi
Family :
Scomberidae
Genus :
Euthynnus
Spesies :
Euthynnus sp.
5. Ikan Mas
Kingdom :
Animalia
Filum : Chordata
Kelas :
Pisces
Ordo : Ostariophysi
Family :
Cyprinidae
Genus :
Cyprinus
Spesies :
Cyprinus carpio
6. Ikan Patin
Kingdom :
Animalia
Filum : Chordata
Kelas :
Pisces
Ordo : Ostariophysi
Family :
Pangasidae
Genus :
Pangasius
Spesies :
Pangasius sp.
7. Ikan Kembung
Kingdom :
Animalia
Filum : Chordata
Kelas :
Pisces
Ordo : Percomorphi
Family :
Scomberidae
Genus :
Rastrelliger
Spesies :
Rastrelliger sp.
8. Ikan Kurusi
Kingdom :
Animalia
Filum : Chordata
Kelas :
Pisces
Ordo : Malacopterigii
Family :
Nemipterydae
Genus :
Nemiptorus
Spesies :
Nemiptorus nemapthorus
4.2. Pembahasan
1. Ikan Lele
Kingdom :
Animalia
Filum : Chordata
Kelas :
Pisces
Ordo : Ostariophysi
Family :
Claridae
Genus :
Clarias
Spesies : Clarias
batrachus
Kunci
Identifikasi :
1.A. Rangka terdiri dari tulang benar, bertutup
insang. Subklassis Teleostei
2.D. Bersisik atau tidak, bersungut dikelilingi mulut, atau tidak bersungut,
satu jari-jari yang mengeras atau empat jari-jari yang mengeras pada sirip
punggung ordo Ostariophysi.
7.B. Sirip punggung berjari-jari banyak, sungut 4 pasang Famili
Claridae.
18.A. Tidak bersirip lemak, sirip punggung, hamper mencapai atau bersambungan
dengan sirip ekor Genus Clarias.
33. Clarias batrachus
Ikan-ikan marga Clarias
dikenali dari tubuhnya yang licin memanjang tak bersisik, dengan sirip punggung
dan sirip anus yang juga panjang, yang kadang-kadang menyatu dengan sirip ekor,
menjadikannya nampak seperti sidat yang pendek. Kepalanya keras menulang di
bagian atas, dengan mata yang kecil dan mulut lebar yang terletak di ujung
moncong, dilengkapi dengan empat pasang sungut peraba (barbels) yang amat
berguna untuk bergerak di air yang gelap. Lele juga memiliki alat pernapasan
tambahan berupa modifikasi dari busur insangnya. Terdapat sepasang patil, yakni
duri tulang yang tajam, pada sirip-sirip dadanya. Ada yang mengatakan,bahwa
patil ini tidak hanya tajam tapi juga beracun dan mengakibatkan panas tinggi
jika orang tak sengaja terkena patil tersebut ( Kotelat, 1993).
2. Ikan Bandeng
Kingdom :
Animalia
Filum : Chordata
Kelas :
Pisces
Ordo : Malacopterigii
Family :
Chanidae
Genus :
Chanos
Spesies : Chanos
chanos
Kunci
Identifikasi :
1.A. Rangka terdiri dari tulang benar, bertutup
insang. Subklassis Teleostei
2.B. Bersisik, tidak bersungut, tidak berjari-jari, keras pada sirip
punggung. Ordo Malacopterygii
5.A. Sirip dubur jauh dibelakang sirip punggung.
Family Chanidae
13.A. Sirip ekor panjang dan bercagak, keeping sebelah keatas lebih
panjang. Genus Chanos
26. Spesies Chanos chanos
Ikan bandeng memiliki
ciri-ciri sebagai berikut, tubuh berbentuk torpedo, seluruh permukaan tubuhnya
tertutup oleh sisik yang bertipe lingkaran yang berwarna keperakan, pada bagian
tengah tubuh terdapat garis memanjang dari bagian penutup insang hingga ke ekor.
Sirip dada dan sirip perut dilengkapi dengan sisik tambahan yang besar, sirip
anus menghadap kebelakang. Selaput bening menutupi mata, mulutnya kecil dan
tidak bergigi, terletak pada bagian depan kepala dan simetris. Ikan bandeng
memiliki dua jenis kelamin yaitu jantan dan betina, bandeng jantan dapat
diiketahui dari lubang ansunya yang hanya dua buah dan ukuran badan agak kecil
sedangkanbandeng betina memiliki lubang anus tiga buah dan ukuran badan lebih
besar dari ikan bandeng jantan (Novianto,2012)
3. Ikan Nilem
Kingdom :
Animalia
Filum : Chordata
Kelas :
Pisces
Ordo : Ostariophysi
Family :
Cyprinidae
Genus :
Osteochilus
Spesies :
Osteocilus hasselti
Kunci
Identifikasi :
1A. Rangkaian
terdiri dari dari tulang besar, bertutup insang (subclasis Teleostei).
2.D. Bersisik atau tidak, bersungut dikelilingi mulut, atau tidak
bersungut, satu jari-jari yang mengeras atau empat jari-jari mengeras, pada
sirip punggung. Ordo Ostariophysi
7.C.. Duri tunggal atau berbelah mungkin ada di muka atau dibawah mata,
pinggir rongga mata bebas atau tertutup oleh kulit, mulut agak ke bawah, tidak
pernah lebih dari 4 helai sungut. Familia Cyprinidae
19.A. Sirip punggung dengan 10-18 jari jari lemah bercabang. Genus
Osteochilus
35. Species Osteochilus
hasselti.
Ikan nilem atau Silver Shark minnow Familia Cyprinidae, Genus Osteochilus,
species Osteochilus hasselti mempunyai ciri morfologi antara lain bentuk tubuh hampir serupa
dengan ikan mas. Bedanya, kepala ikan nilem relatif lebih kecil. Pada
sudut-sudut mulutnya, terdapat dua pasang sungut peraba. Warna tubuhnya hijau
abu-abu. Sirip punggung memiliki 3 jari-jari keras dan 12-18 jari-jari lunak.
Sirip ekor berbentuk cagak dan simetris. Sirip dubur disokong oleh 3 jari-jari keras dan 5 jari-jari lunak.
Sirip perut disokong oleh 1 jari-jari keras dan 8 jari-jari lunak. Sirip dada
terdiri dari 1 jari-jari keras dan 13-15 jari-jari lunak. Jumlah sisik pada gurat sisi ada 33-36 keping.
Dekat sudut rahang atas ada 2 pasang sungut peraba.Ikan ini terdapat di Jawa,
Sumatera dan Kalimantan, Malaysia, dan Thailand. Pada umumnya, ikan nilem dapat
dipelihara pada daerah dengan ketinggian sekitar 150-800 m dpl (Soesono, 1968).
4. Ikan Tongkol
Kingdom :
Animalia
Filum : Chordata
Kelas :
Pisces
Ordo : Percomorphi
Family :
Scomberidae
Genus :
Euthynnus
Spesies :
Euthynnus sp.
Kunci
Identifikasi :
1A. Rangkaian terdiri dari dari tulang besar,
bertutup insang (subclasis Teleostei).
4.A. Ordo Percomorphi badan berbentuk serutu V 1 5 jari-jari lemah
sirip ekor bercabang pada pangkalnya, sirip kecil dibelakang sirip punggung dan
sirip dubur ada, Famili Scomberidae
10.A. Badan tidak bersisik, terkecuali lapisan daerah sirip dada. Genus
Euthynnus sp.
20. Spesies
Euthynnus sp.
Ikan tongkol termasuk dalam golongan ikan pelagis,
perenang cepat, mempunyai kadar Lemak yang rendah, serta mempunyai komposisi
daging yang terdiri daging merah dan putih. Ikan tongkol masih dalam keluarga
Scombridae, bentuk tubuh seperti cerucut, dengan kulit licin dan sirip dada
melengkung. Ikan tongkol (Euthynnus affinis) mempunyai ciri-ciri bentuk tubuh
seperti cerutu, dengan kulitnya yang licin. Sirip dada melengkung, ujungnya
tirus dan pangkalnya lebar.ekor bercagak dua dengan kedua ujungnya yang
panjang.sirip punggung, dubur,perut, dan dada pada pangkalnya mempunyai lekukan
pada tubuh, sehingga sirip ini dapatdilipat masuk kedalam lekukan tersebut, sehingga
dapat memperkecil daya gesekan dengan air pada waktu ikan tersebut berenang
cepat. Di belakang sirip punggung dan dubur terdapat sirip-sirip tambahan yang
kecil-kecil (Djuhanda, 1981).
5. Ikan Mas
Kingdom :
Animalia
Filum : Chordata
Kelas :
Pisces
Ordo : Ostariophysi
Family :
Cyprinidae
Genus :
Cyprinus
Spesies : Cyprinus
carpio
Kunci
Identifikasi :
1.A. Rangka terdiri dari tulang benar, bertutup
insang
2.D. Bersisik atau tidak, bersungut dikelilingi mulut, atau tidak
bersungut, satu jari-jari yang mengeras atau empat jari-jari mengeras, pada
sirip punggung. Ordo Ostariophysi
7.C. Duri tunggal atau berbelah mungkin ada dimuka atau dibawah mata,
pinggir rongga mata bebas, atau tertutup oleh kulit, mulut agak kebawah, tidak
pernah lebih dari 4 helai sungut, Familia Cyprinidae
19.B. 4 sungut, 3 baris gigi kerongkongan yang berbentuk geraham. Genus
Ctprinus
36. Spesies
Cyprinus Carpio
Bentuk tubuh ikan
mas agak memanjang dan memipih tegak (comprossed). Mulutnya terletak di bagian
tengah ujung kepala (terminal) dan dapat disembulkan (protaktil). Di bagian
anterior mulut terdapat dua pasang sungut. Di ujung dalam mulut terdapat gigi
kerongkongan (pharyngeal teeth) yang terbentuk atas tiga baris gigi geraham.
Secara umum hampir seluruh tubuh ikan mas ditutupi sisik kecuali pada beberapa
varietas yang hanya memiliki sedikit sisik. sisik ikan mas berukuran besar dan
digolongkan ke dalam sisik tipe sikloid (lingkaran). Sirip punggungnya (dorsal)
memanjang dengan bagian belakang berjarikeras dan di bagian akhir (sirip ketiga
dan keempat) bergerigi. Letak sirip punggung berseberangan dengan permukaan
sisip perut (ventral). Sirip duburnya (anal) mempunyai ciri seperti sirip
punggung, yaitu berjari keras dan bagian akhirnya bergerigi. garis rusuknya
(linea lateralis atau gurat sisi) tergolong lengkap, berada di pertengahan
tubuh dengan bentuk melintang dari tutup insang sampai ke ujung belakang
pangkal ekor (Riki, 2010).
6. Ikan Patin
Kingdom :
Animalia
Filum : Chordata
Kelas :
Pisces
Ordo : Ostariophysi
Family :
Pangasidae
Genus :
Pangasius
Spesies : Pangasius
sp.
Kunci
Identifikasi :
1.A. Rangka terdiri dari tulang benar, bertutup
insang subclassis Teleostei
2.D. Bersisik atau tidak, bersungut dikelilingi mulut, atau tidak
bersungut, satu jari-jari yang mengeras atau empat jari-jari mengeras, pada
sirip punggung. Ordo Ostariophysi
7.A. Lubang mulut kecil, berpinggiran bola mata yang bebas, sirip
punggung tambahan sangat kecil, bersungut atau tidak bersungut pada hidung.
Family Pangasidae
17.A. Lubang hidung dekat ke yang di depan dan di garis antara di depan
dan mata mata sebagian di bawah garis, mendatar melewati sudut mulut. Genus
Pangasius
Patin merupakan
salah
satu jenis ikan dari kelompok lele-lelean.
Panjang patin
dewasa mencapai 120 cm.
Ukuran tubuh seperti ini merupakan ukuran
tubuh yang tergolong besar bagi ikan jenis lele-lelean. Bentuk tubuhnya memanjang dengan
warna dominan putih berkilauan
seperti perak dan
dibagian pungungnya berwarna kebiruan.
Kilau
warna keperkan tubuhnya sangat cemerlang ketika masih
kecil, warna
keperakan ini akan semakin
memudar setelah
patin semakin besar. Patin
tidak memiliki sisik atau bertubuh
licin
dan bentuk
kepalanya relatif kecil. Mulutnya
terletak
di ujung kepala sebelah bawah. Di sudut mulutnya terdapat dua pasang kumis
yang berfungsi sebagai alat pencari pakan dan alat peraba saat berenang. Di bagian
punggungnya terdapat sirip dengan sebuah
jari-jari keras yang dapat berubah menjadi patil. jari-jari lunaknya berjumlah 6-7 buah.
bentuk
sirip
ekornya simetris bercagak. Di sirip
dada
terdapat 12-13 jari – jari lunak
dan satu buah jari-jari keras yang berfungsi sebagai patil.
Sirip duburnya panjang,
terdiri dari 30-33
jari-jari lunak. Sementara itu,
di
sirip perut terdapat 6
jari-jari lunak (Weeber, 1913).
7. Ikan Kembung
Kingdom :
Animalia
Filum : Chordata
Kelas :
Pisces
Ordo : Percomorphi
Family :
Scomberidae
Genus :
Rastrelliger
Spesies :
Rastrelliger sp.
Kunci
Identifikasi :
1.A. Rangka terdiri dari tulang benar, bertutup
insang subclassis Teleosteiul
2.A. Sirip punggung dan dubur tidak panjang.
Ordo Percomorphi
4.A. Badan berbentuk serutu V I 5, jari-jari lemah sirip ekor
bercabang pada pangkalnya, sirip kecil bercabang pada pangkalnya, sirip kecil
dibelakang, sirip punggung dan sirip dubur ada. Familia Scomberidae.
10.B. Tulang mata bajak dan langit-langit tidak bergigi, sirip dubur
tidak berjari jari keras, Tulang saringan insang kelihatan jika mulut terbuka.
Genus Rastrelliger
24. Rastlelliger sp.
Ikan ini memiliki
bentuk tubuh seperti torpedo dengan panjang tubuh serta hidup di sekitar dasar
perairan dan permukaan perairan laut, tergolong ikan pelagis yang mengkehendaki
perairan bersalinitas tinggi, suka hidup secara bergerombol baik diperairan
pantai maupun dilepas pantai. Kebiasaan makanannya adalah memakan plankton
besar atau kasar, copepoda dan crustacean. Ciri lain dari morfologi ikan ikan
Kembung (Rastrelliger sp.)
ini adalah memiliki sirip ekor bercagak dua dan lekukkan dari cagak tersebut
dimulai dekat pangkalnya. Pangkal sirip ekor bentuknya bulat kecil. Jari-jari
lunak dari sirip ekor bercabang pada pangkalnya. Di belakang sirip punggung dan
dubur, terdapat sirip-sirp tambahan yang kecil. Warna pada tubuh ikan mempunyai
banyak fungsi, yaitu untuk persembunyian, penyamaran dan pemberitahuan. Jenis
warna persembunyian meliputi pemiripan warna secara umum, pemiripan warna
secara berubah, pemudaran warna, pewarnaan terpecah dan pewarnaan terpecah
koinsiden (Gerald, 2003).
8. Ikan Kurisi
Kingdom :
Animalia
Filum : Chordata
Kelas :
Pisces
Ordo : Malacopterigii
Family :
Nemipterydae
Genus :
Nemiptorus
Spesies :
Nemiptorus nemapthorus
Kunci
Identifikasi :
1.A. Rangka terdiri dari tulang keras, bertutup
insang. Subclassis Teleeostei
2.B. Bersisik, tidak bersungut, tidak
berjari-jari keras pada sirip punggung. Ordo
Malacopterygii
5.B. Kepala bersisik, perut tipis, bergigi
kembar Familia Nepterydae
14.A. Rahang tulang mata bajak, langit lidah
bergigi. Genus Nemiptorus
Ikan kurisi mempunyai cirri-ciri umum antara lain sirip dada sangat panjang yaitu 1,0-1,3 kali
panjang kepala dan hampir mencapai sirip dubur, sirip perut cukup panjang dan hampir mencapai anus. Sirip ekor menyerupai
garpu
dengan
bagian
cuping
sirip
ekor
lebih
panjang
dari bagian bawah
dan membentuk filamen yang cukup
panjang.
Terdapat
4-5
gigi
taring kecil pada bagian anterior
rahang atas. Warna ikan pada bagian atas merah muda dan
keperakan
dibawahnya,
bagian atas kepala di belakang
mata
berwarna keemasan, serta mempunyai 11-12 garis berwarna
kuning di sepanjang tubuh yang dimulai dari belakang kepala
sampai dasar sirip
ekor. Penyebaran ikan ini cukup luas yaitu sampai ke daerah Samudera
India dan Pasifik
Selatan (Pjauhar2012).
V.
Kesimpulan
Kesimpulan dari
praktikum identifikasi ikan sebagai berikut :
1. Ikan Lele memiliki ciri-ciri tubuh yang licin memanjang tak
bersisik, dengan sirip punggung dan sirip anus yang juga panjang, yang
kadang-kadang menyatu dengan sirip ekor, menjadikannya nampak seperti sidat.
Klasifikasinya adalah sebagai berikut kingdom Animalia, filum Chordata, kelas
Pisces, ordo Ostariophysi, family Claridae, genus Clarias, spesies Clarias batrachus
2. Ikan Bandeng
memiliki tubuh yang berbentuk memanjang, padat, pipih, dan oval. Klasifikasinya adalah sebagai berikut kingdom Animalia,
phylum Chordata, class Pisces, subclasis Teleostei, ordo Malacopterygii,
familia Chanidae, genus Chanos, dan species Chanos
chanos.
3. Ikan
Nilem mempunyai ciri
morfologi antara lain
bentuk tubuh hampir serupa dengan ikan mas. Bedanya, kepala ikan nilem relatif
lebih kecil. Warna tubuhnya hijau abu-abu. Klasifikasinya adalah sebagai
berikut kingdom Animalia, phylum Chordata, class Pisces, subclasis Teleostei,
ordo Ostariophusi, familia Cyprinidae, genus Osteochilus, dan species Osteochilus hasselti.
4. Ikan Tongkol
mempunyai bentuk
tubuh pipih tegak, tipe letak mulut terminal (ujung), tipe sirip ekor
menggarpu, bentuk garis sisi (lateral line) lateral. Klasifikasinya adalah
sebagai berikut kingdom Animalia, phylum Chordata, class Pisces, subclasis
Teleostei, ordo Percomorphi, familia Scamberidae, genus Euthynnus dan species Euthynnus sp.
5. Ikan Mas mempunyai tubuh yang memanjang dan memipih tegak (compressed). Mulutnya terletak di
bagian tengah ujung kepala (terminal) dan dapat disembulkan (protaktil). Klasifikasinya sebagai berikut kingdom
Animalia, phylum Chordata, class pisces, ordo Ostariophysi, family Cyprinidae,
genus Cyprinus, spesies Cyprinus carpio.
6. Ikan Patin tidak memiliki sisik atau bertubuh
licin
dan bentuk
kepalanya relatif kecil. Mulutnya
terletak di ujung kepala sebelah
bawah.
Klasifikasinya sebagai berikut kingdom Animalia, phylum Chordata, class Pisces,
Ordo Ostariophysi, family Pangasidae, genus Pangasius, spesies Pangasius sp.
7. Ikan Kembung memiliki sirip ekor bercagak dua dan lekukkan
dari cagak tersebut dimulai dekat pangkalnya. Pangkal sirip ekor bentuknya
bulat kecil. Klasifikasinya sebagai berikut kingdom Animalia, phylum Chordata,
class Pisces, ordo Percomorphi, family Scomberidae, genus Ratrelliger, spesies Rastrelliger sp.
8. Ikan Kurusi mempunyai cirri-ciri umum antara lain sirip dada sangat panjang yaitu 1,0-1,3 kali
panjang kepala dan hampir mencapai sirip dubur, sirip perut cukup panjang dan hampir mencapai anus. Klasifikasi sebagai berikut kingdom
Animalia, phylum Chordata, class Pisces, ordo Malacopterygii, family
Nemipterydae, genus Nemiptorus, spesies Nemiptorus
nemopthorus.
Daftar
Pustaka
Gerald. Roger Steene. Paul
Humman. Ned Deloach. 2003. Rastrelliger
Fish Identificatiin. Perth:New world Publication,
Inc.
Haryono. 2009. Buku Panduan Lapangan: Ikan Perairan Lahan
Gambut. Penerbit LIPI
Press.
Jakarta.
Kotelat,1993. Klasifikasi Ikan Lele. http:// kuliah-ikan.blogspot.com. Diakses pada tanggal
20 Mei 2014.
tanggal 20 Mei 2014.
2014.
Rifai,
Sjamsudin Adang, dkk. 1983. Biologi
Perikanan 2. Jakarta; Direktorat Pendidikan
Menengah Kejuruan.
Saanin, 1984. Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan.
Binacipta Bogor, Bogor.
Soesono,
R, dkk. 1968. Diktat Asistensi
Preparat Identifikasi Ikan Nilem.
UGM : Yogyakarta
Yogyakarta
tanggal
20 Mei 2014.
Weeber,1913.
Klasifikasi Ikan
Patin. http:// elfianpermana.wordpress.com.diakses
pada
tanggal 20
Mei
2014.